Selasa, 09 Juni 2015

Termometer

Sekarang Saya akan berbagi Informasi tentang TERMOMETER yang saya ketahui .
Nah , Sekarang saya akan memberikan Info nya gan . Silahkan Di baca dengan Saksama ya .

1. TERMOMETER RAKSA
Fungsi Termometer Air Raksa
Termometer adalah alat untuk mengukur suhu. Penggunaan air raksa sebagai bahan utama thermometer karena koefisien muai air raksa terbilang konstan sehingga perubahan volume akibat kenaikan atau penurunan suhu
Pengukuran Termometer Air Raksa
Termometer air raksa umumnya menggunakan skala suhu Celsius dan Fahrenhait. Celsius memakai dua titik penting pada skalanya: suhu saat es mencair dan suhu penguapan air. Es mencair pada tanda kalibrasi yang sama pada thermometer yaitu pada uap air yang mendidih. Saat dikeluarkan termometer dari uap air, ketinggian air raksa turun perlahan. Ini berhubungan dengan kecepatan pendinginan (dan pemuaian kaca tabung). Jadi pegukuran suhu celsius menggunakan suhu pencairan dan bukan suhu pembekuan.
Titik didih Celcius yaitu 0 °C (212 °F) dan titik beku pada 100 °C (32 °F). Tetapi peneliti lain -Frenchman Jean Pierre Cristin– mengusulkan versi kebalikan skala celsius dengan titik beku pada 0 °C (32 °F) dan titik didih pada 100 °C (212 °F). Dia menamakannya Centrigade.
Cara kerja Termometer Air Raksa
Alat ini terdiri dari pipa kapiler yang menggunakan material kaca dengan kandungan air raksa di ujung bawah. Untuk tujuan pengukuran, pipa ini dibuat sedemikian rupa sehingga hampa udara. Jika temperatur meningkat, Merkuri akan mengembang naik ke arah atas pipa dan memberikan petunjuk tentang suhu di sekitar alat ukur sesuai dengan skala yang telah ditentukan. Adapun cara kerja secara umum adalah sbb ;
1. Sebelum terjadi perubahan suhu, volume air raksa berada pada kondisi awal.
2. Perubahan suhu lingkungan di sekitar termometer direspon air raksa dengan perubahan volume.
3. Volume merkuri akan mengembang jika suhu meningkat dan akan menyusut jika suhu menurun.
4. Skala pada termometer akan menunjukkan nilai suhu sesuai keadaan lingkungan.


  2.TERMOKOPEL
  Merupakan termometer yang menggunakan bahan bimetal sebagai alat pokoknya.
Ketika terkena panas maka bimetal akan bengkok ke arah yang koefesiennya lebih
kecil. Pemuaian ini kemudian dihubungkan dengan jarum dan menunjukkan angka
tertentu. Angka yang ditunjukkan jarum ini menunjukkan suhu benda
Satuan Suhu

Mengacu pada SI, satuan suhu adalah Kelvin(K). Skala-skala lain adalah Celsius, Fahrenheit, dan Reamur.
 Pada skala Celsius, 0°C adalah titik dimana airmembekudan 100°C adalah titik didihair pada tekanan 1 atmosfer. Skala ini adalah yang paling sering digunakan di dunia. Skala Celsius juga sama dengan Kelvin sehingga cara mengubahnya ke Kelvin cukup ditambahkan 273 (atau 273.15 untuk lebih tepatnya). Skala Fahrenheit adalah skala umum yang dipakai di
Amerika Serikat. Suhu air membeku adalah 32 °F dan titik didih air adalah 212 °F.Sebagai satuan baku, Kelvin tidak memerlukan tanda derajat dalam
 penulisannya.  Misalnya cukup ditulis suhu 20 K saja, tidak perlu 20° K.

Penggunaan Termokopel
Termokopel paling cocok digunakan untuk mengukur rentangan suhu yang luas, hingga 2300°C. Sebaliknya, kurang cocok untuk pengukuran dimana perbedaan suhu yang kecil harus diukur dengan akurasi tingkat tinggi, contohnya rentang suhu 0--100 °C dengan keakuratan 0.1 °C. Untuk aplikasi ini, Termistor dan RTD lebih cocok. Contoh Penggunaan Termokopel yang umum antara lain :
  • Industri besi dan baja
  • Pengaman pada alat-alat pemanas
  • Untuk termopile sensor radiasi
  • Pembangkit listrik tenaga panas radioisotop, salah satu aplikasi termopil


Sensor merupakan piranti yang digunakan untuk mendeteksi dan mengukur magnitude sesuatu. Sensor merupakan tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis, magnetis, panas, menjadi tegangan dan arus listrik. Sensor dikategorikan sebagai pengukur dan mempunyai peranan penting dalam pengendalian proses pabrikasi otomatis.

Termokopel merupakan sensor suhu yang terdiri atas sepasang penghantar yang berbeda disambung las atau dileburkan bersama pada satu sisi membentuk penghantar ”hot” atau sambungan pengukuran yang ada ujung ujung bebasnya untuk menghubungkan dengan penghantar ”cold” atau sambungan referensi.

Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dan sambungan referensi alat ini berfungsi sebagai termokopel dan bisa membangkitkan tegangan dc yang kecil. Tegangan output termokopel hampir berbanding lurus dengan perbedaan suhu antara sambungan pengukuran (hot) dan sambungan referensi (cold). Perbandingan yang konstan dinamakan Koefisien Seeback dan berkisar antara 5 sampai 50 V per derajat celcius.




3. Termometer Inframerah
Termometer inframerah dapat digunakan untuk beberapa fungsi pengamatan temperatur. Beberapa contoh, antara lain:
  • Mendeteksi awan untuk sistem operasi teleskop jarak jauh.
  • Memeriksa peralatan mekanika atau kotak sakering listrik atau saluran hotspot
  • Memeriksa suhu pemanas atau oven, untuk tujuan kontrol dan kalibrasi
  • Mendeteksi titik api/menunjukkan diagnosa pada produksi papan rangkaian listrik
  • Memeriksa titik api bagi pemadam kebakaran
  • Mendeteksi suhu tubuh makhluk hidup, seperti manusia, hewan, dll
  • Memonitor proses pendinginan atau pemanasan material, untuk penelitian dan pengembangan atau quality control pada manufaktur
Cara Kerja
Termometer inframerah mengukur permukaan temperatur dari benda (target). Optik dari termometer mendeteksi energi inframerah yang telah dikumpulkan dan difokuskan pada detrektor dan diterjemahkan ke dalam bentuk informasi suhu yang dapat dibaca di display(interface). Laser disini hanya digunakan untuk membidisk target yang akan diukur

4.Termometer Galileo


Alat tersebut disebut dengan termoskop yang berupa labu kosong yang dilengkapi pipa panjang  dengan ujung pipa terbuka. Mula-mula dipanaskan sehingga udara dalam labu mengembang. Ujung pipa yang terbuka kemudian dicelupkan kedalam cairan berwarna. Ketika udara dalam tabu menyusut, zat cair masuk kedalam pipa tetapi tidak sampai labu. Beginilah cara kerja termoskop. Untuk suhu yang berbeda, tinggi kolom zat cair di
dalam pipa juga berbeda. Tinggi kolom ini digunakan untuk menentukan suhu. Prinsip kerja termometer buatan Galileo berdasarkan pada perubahan volume gas dalam labu. Tetapi dimasa ini termometer yang sering digunakan terbuat dari bahan cair misalnya raksa dan alkhohol. Prinsip yang digunakan adalah pemuaian zat cair ketika terjadi peningkatan suhu benda.
Termometer ini bekerja dengan prinsip daya apung.  Prinsip cara kerjanya adalah dengan perubahan massa jenis larutan yang diakibatkan oleh adanya perbedaan suhu. Misalnya air jika suhunya meningkat dari tempratur 4oC maka akan menurunkan massa jenis air tersebut.
Misalnya pada suhu tertentu air mempunyai massa jenis 1 kg/L dan beban dimasukkan pada air dengan massa jenis rata-rata beban sama dengan massa jenis air maka beban tersebut akan melayang . Tatapi apabila suhu air ini meningkat sedikit saja akan berakibat pada perubahan massa jenis misalkan 1.001kg/L maka beban dengan otomatis akan mengapung . Begitu juga sebaliknya, apabila massa jenis larutan turun sedikit saja beban akan tenggelam dengan sendirinya.

Untuk membacanya, kita perhatikan gelembungnya, apabila ada gelembung yang melayang sehingga terpisah dari gelembung yang lain, maka gelembung itulah yang menunjukkan suhu yang sedang diuukur. Contohnya seperti gambar paling kiri, ada gelembung yang melayang terpisah dari gelembung lain yaitu gelembung 76oF, maka suhu yang diuukur adalah 76oF.
Tetapi bila hanya terdapat gelembung yang mengapung dan tenggelam tidak ada gelembung yang melayang seperti gambar di sebelahnya, maka suhu yang diukur berada dalam kisaran 68oF-72oF atau dapat kita ambil rata-ratanya yaitu 70oF






Prinsip cara kerjanya adalah dengan perubahan massa jenis larutan yang diakibatkan oleh adanya perbedaan suhu. Misalnya air jika suhunya meningkat dari tempratur 4oC maka akan menurunkan massa jenis air tersebut.
Misalnya pada suhu tertentu air mempunyai massa jenis 1 kg/L dan beban dimasukkan pada air dengan massa jenis rata-rata beban sama dengan massa jenis air maka beban tersebut akan melayang . Tatapi apabila suhu air ini meningkat sedikit saja akan berakibat pada perubahan massa jenis misalkan 1.001kg/L maka beban dengan otomatis akan mengapung . Begitu juga sebaliknya, apabila massa jenis larutan turun sedikit saja beban akan tenggelam dengan sendirinya.

Untuk membacanya, kita perhatikan gelembungnya, apabila ada gelembung yang melayang sehingga terpisah dari gelembung yang lain, maka gelembung itulah yang menunjukkan suhu yang sedang diuukur. Contohnya seperti gambar paling kiri, ada gelembung yang melayang terpisah dari gelembung lain yaitu gelembung 76oF, maka suhu yang diuukur adalah 76oF.
Tetapi bila hanya terdapat gelembung yang mengapung dan tenggelam tidak ada gelembung yang melayang seperti gambar di sebelahnya, maka suhu yang diukur berada dalam kisaran 68oF-72oF atau dapat kita ambil rata-ratanya yaitu 70oF

5. Termometer Bimetal Mekanik



Termometer Bimetal Mekanik adalah sebuah termometer yang terbuat dari dua buah kepingan logam yang memiliki koefisien muai berbeda yang dikeling (dipelat) menjadi satu. Kata bimetal sendiri memiliki arti yaitu "bi" berarti dua sedangkan kata "metal" berarti logam, sehingga bimetal berarti "dua logam".

Cara Kerja

Keping Bimetal sengaja dibuat memiliki dua buah keping logam karena kepingan ini dapat melengkung jika terjadi perubahan suhu. Prinsipnya, apabila suhu berubah menjadi tinggi, keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang keoefisien muainya lebih rendah, sedangkan jika suhu menjadi rendah, keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang keofisien muainya lebih tinggi. Logam dengan koefisien muai lebih besar (tinggi) akan lebih cepat memanjang sehingga kepingan akan membengkok (melengkung) sebab logam yang satunya lagi tidak ikut memanjang. Biasanya keping bimetal ini terbuat dari logam yang koefisien muainya jauh berbeda, seperti besi dan tembaga.
Pada termometer, keping bimetal dapat difungsikan sebagai penunjuk arah karena jika kepingan menerima rangsangan berupa suhu, maka keping akan langsung melengkung karena pemuaian panjang pada logam.

menggunakan prinsip kerja pemuaian adalah pada benda padat. Tipe ini menggunakan media kerja logam bimetal. Logam bimetal adalah logam tipis dari dua jenis logam yang memiliki koefisien pemuaian berbeda, dan digabungkan menjadi satu. Pada saat terjadi perubahan panas, logam bimetal ini akan melengkung karena adanya perbedaan koefisien pemuaian antara kedua logam tadi. Prinsip inilah yang dapat digunakan sebagai alat ukur temperatur.









 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar